Rabu, 10 Mei 2023

PROFIL SMP PIJAR

 

“SMP PIJAR”

KEDUNGWUNGU KRANGKENG INDRAMAYU JAWA BARAT 


MUQODDIMAH

         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Sholawat serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.

       Pendidikan adalah merupakan modal utama dalam kehidupan  baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat, Nabi bersabda yang artinya : “ Barang siapa menghendaki kebahagiaan kehidupan di dunia maka hendaklah dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki kebahagiaan kehidupan di akhirat maka hendaklah dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki kebahagiaan kehidupan di dunia dan di akhirat maka hendaklah dengan ilmu “.

        Ilmu menjadikan kemuliaan di dunia dan di akhirat, adalah orang yang beriman dan berilmu, yang akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya : “Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu dengan beberapa derajat”.

       Visi dan Misi Kabupaten Indramayu “REMAJA” (Religius,Maju,Mandiri dan Sejahtera) yang menitikbertkan pada 3 aspek, yakni: Pendidikan, Daya beli dan Kesehatan, dan yang paling harus didahulukan adalah aspek pendidikan. Dengan dasar itulah Yayasan Pendidikan Islam “Al-Hidayah Sumu Gede ” Desa Kedngwungu, ingin turut serta meningkatkan pendidikan di Kabupaten Indramayu.


 

LATAR BELAKANG

           Desa Kedungwungu dipandang dari letak geografis sangat strategis dilalui oleh jalur yang ramai di tengah desa-desa di Kecamatan Krangkeng.

          Anak-anak tamatan SD baik dari MI Hidayatul Mubtadiin yang setiap tahun meluluskan puluhan  anak didik maupun  lulusan SD Srengseng ,MI NEW, MI Kuliyatus Sibyan Kedungwungu dan dari MI - SD di luar, bayak yang kurang mampu sehingga banyak yang tidak dapat melanjutkan ke tingkat SLTP.

        Semoga pada tahun 2023 pencanangan Wajib Belajar 09 Tahun dapat terlaksana, anak-anak yang sebelumnya tidak dapat melanjutkan , dengan dibukanya SMP “PIJAR ”Kedungwungu , dapat kembali melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat SLTP

TUJUAN

1.

Tujuan Umum

 

a.

Mencerdaskan kehidupan bangsa

b.

Meningkatkan SDM Masyarakat

c.

Meningkatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Iman dan Taqwa (IPTEK dan IMTAQ)

 

2.

Tujuan Khusus

 

a.

Menghimpun tamatan SD dan MI di wilayah Kecamatan Krangkeng yang belum bisa melanjutkan ke tingkat SLTP

b.

Di Kecamatan Krangkeng apabila dicanangkan Wajib Belajar 09 tahun, SLTP – SLTP di Kecamatan Krangkeng tidak akan mampu menampung siswa, maka SMP PIJAR siap untuk menampung mereka.

 

c.

Menyambut Wajib Belajar 09 Tahun di Kabupaten Indramayu

TEMPAT DAN WAKTU

1.

Tempat

 

Di Komplek  Yayasan  Pendidikan  Islam  “Pijar ”  Jl. Sumurgede No.16 Desa Kedungwungu Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu Jawa Barat

2.

Waktu

 

Mulai Tahun Pelajaran 2023-2024 menerima siswa baru.

TUJUAN SMP PIJAR

Tujuan Umum

Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, karakter serta ketranmpilan yang berwawasan gender untuk dapat mempersiapkan bekal hidup didunia dan akherat dan mengikuti pendidikan lebih lanjut ke jenjang pendidikan yang bermutu

Tujuan Khusus

a. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata.

b.Terwujudnya manajemen sekolah yang baik.

C.Terwujudnya pendidikan vang bermutu, etisien dan relevan dengan pendidikan.

d. lerwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.

e. Terwujudnya sistem pendidikan yaing transparan, akuntabel, efektit, dan partisipatif.

f. Terwujudnya Insan yang heriman dan bertaqwa dengan perwujudan sikap Akhlaqul Karimah (Akhlak mulia);

Dengan perumusan tujuan sekolah seperti tersebut diatas, maka lulusan SMP PIJAR diharapkan mempunyai kompetensi 

1)    Mengamalkan ajaran agama Islam yang berlandaskan manhaj salafus sholih

2)    Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri

3)    Menunjukkan sikap percaya diri

4)    Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih iuas

5)     Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan

6)    Sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif

7)    Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kieatif dan inovatif

8)  Menunjukkan Kemampuan belajar secara mandini sesuai dengar potensi yang dimilikinya Menunjukkan kemanıpuan menganalisis dan memecahkan masaiah

9)    dalam kehidupan sehari-hari

10)  Merndeskripsi gejala alam dan sosial

11)  Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab

12)  ienerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

13)  Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya

14)  Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, anman, dan memanfaatkan waktu luang

15)  Berkomunikasi dan berinteraksi secara etektit dan santun

16)  Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan

17)  Menghargai adanya perbedaan pendapat

18)  Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana

  

RENCANA PENDIDIKAN,VISI,MISI,TUJUAN,SASARAN

DAN LANGKAH-LANGLAH STRAEGIS

 

A.  Jenjang dan Rencana Pendidikan

Jenjang dan Lama Pendidikan yang akan ditempuh di SMP PIJAR  adalah sebagai berikut:

1)      jenjang pendidikan yang diberlakukarn adalah selama 3 (tiga) tahunyang terbagi menjadi tiga tingkatan kelas, dan terdiri dari enam (6) semester.

2)   Setiap tingkatan kelas terdiri dari 2 semester yaitu semester ganjil dan semester genap.

3)  Jenjang pendidikan satu semester adalah selama enam (6) bulan dengan beban belajar sesuai dengan muatan kurikulum sekolah yang berlaku.

4)   Dalam satu minggu terdiri dari 69 jam pelajaran yang dilaksanakan menurut jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah.

B.  Struktur Organisasi SMP IT Naashirus Sunnah

Struktur Organisasi SMP PIJAR Tahun Pelajaran 2023/2024

1. Kepala Sekolah                                                       : Wildan Adib, S.Pd.

2 Wakil Kepala Sekolah                                             :  Imam Bukhori, S.Pd

a. Urusan Kurikulum                                                   : Yahyani, S.Pd.I

b. Urusan Kesiswaan                                                  :  Iin Mutmainah, S.Pd

C. Urusan Sarpras                                                       : Nurotul Azizah, S.Pd.I

d. Urusan Humas                                                        : Minatul Maula, S. Pd

3. Koordinator Bimbingan & Penyuluhan                  : Supriadi, S.Pd

4. Pembina Pramuka                                                   : Najihah, S. Pd.

5. Tata Usaha                                                              : Fejri Endrianto S.Pd.I

6. Kepala Perpustakaan                                               : Mabrur, S.Pd.Z

7. Wali Kelas VII                                                         : Muasromatul Ajizah

 

A-    VISI

Berahlak mulia, sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri  dan  menjadi warga  Negara yang baik demokrasi serta bertanggung jawab

 

B-    MISI

♦ Mencetak generasi sedari kecil pintar membaca kitab kuning

♦ Mencetak generasi mampu membaca Al-Qur’an secara benar

♦ Mencetak siswa berakidah tangguh,berwawasan luas,berahlak mulia,cakap

   kreatif, mandiri dan berprestasi

♦ Menjadikan  SMP PIJAR sebagai  institusi pendidik terpercaya

 

C-    TUJUAN

Pendirian SMP PIJAR

 

1-      Melayani  masyarakat  maupun  pemerintah  dalam mengatasi lulusan SD/MI

2-      Menghasilkan siswa yang mampu membaca kitab kuning

3-      Membentuk pribadi anak didik menjadi soleh,sederhana,mandiri,peduli,sehat

cerdas,tangguh,kreatif dan berjiwa pemimpin

4-      Menghasilkan siswa yang siap mengikuti jenjang pendidikan unggulan berikutnya

5-      Menghasilkan  siswa  yang memiliki kompetensi kehidupan yang terintegrasi

dengan nilai-nilai Islam

6-      Menghasilkan siswa yang terampil  menggunakan  Bahasa Inggris dan Arab

 

D-    SASARAN

    Adapun sasaran yang  menjadi   garapan SMP PIJAR adalah siswa  lulusan SD/MI di wilayah  Kecamatan Krangkeng.wilayah Kabupaten Indramayu dan di luar wilayah Kabupaten Indramayu

E-    LANGKAH – LANGKAH STRATEGIS

Untuk mewujudkan Visi,Misi dan tujuan serta sasaran yang sudah diteapkan diatas,

maka langkah – langkah yang akan ditempuh oleh SMP PIJAR adalah sebagai berikut:

1-      Membangun  gedung   berikut   infrastruktur  dan   menyediakan  sarana   yang      memungkinkan  terpenuhinya  syarat  minimal  bagi kegiatan Belajar  Mengajar

2-      Melibatkan kemampuan  warga   sekolah sebagai tenaga  pendidik dan  tenaga kependidikan sesuai dengan bidang keihlasannya

3-      Mengupayakan tenaga guru yang layak dengan pengetahuan dan keterampilan

bagi tenaga guru dan tenaga non guru yang ada.

4-      Interaktif  dan  kominikatif  dengan  masyarakat agar  mendapat dukungan baik

moril  maupun  materil  sehingga   mereka mempunyai rasa memililki terrhadap

SMP PIJAR

5-      Penggunaan alokasi dana  yang  terhimpun  dari  pemerintah  dan  masyarakat

secara efektif ,efesien ,transparan dan rasional

A- SARANA DAN PRASARANA YANG SUDAH ADA

            Sarana dan Prasarana yang sudah ada di SMP PIJAR  Kedungwungu

NO

JENIS BARANG

JUMLAH

KET

1

Ruang Kantor

1 buah

Baik

2

Ruang Kelas

1 buah

Baik

3

Meja Guru

2 buah

Baik

4

Kursi Guru

2 buah

Baik

5

Meja Siswa

25 buah

Baik

6

Kursi Siswa

50 buah

Baik

7

Papan Tulis

1 buah

Baik

8

Lemari Arsif

1 buah

Baik

9

Lemari Buku

2 buah

Baik

10

Lemari peralatan

1 buah

Baik

11

Computer

1 set

Baik

12

Printer

1 set

Baik

13

Meja Kursi Tamu

2 set

Baik

14

Kamar Mandi

1 ruang

Baik

15

WC Siswa

1 ruang

Baik

16

WC Guru

1 ruang

Baik

 

 

 

 

 

 

 

 









JURNAL PENDIDIKAN JASMANI WILDAN ADIB, S.Pd



PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK TENDANGAN DEPAN PENCAK SILAT

 

Abstrak

Penggunaan model pembelajaran dalam pendidikan jasmani yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan yang ada dilapangan akan sangat membantu siswa dalam mendapatkan hasil belajar yang maksimal dan mempermudah cara kerja guru dalam manajemen pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran student teams achievement divisions (STAD) terhadap hasil belajar teknik tendangan depan pencak silat siswa MTs Rabithatul Ulum. Metode yang digunakan adalah ekperimen dan menggunakan one-group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 siswa MTs. Rabithatul Ulum Kabupaten Indramayu menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi tendangan depan pencak silat. Teknik analisis data menggunakan penilaian acuan patokan dan t-test: paired two sample for means. Hasil penelitian terdapat pengaruh model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar teknik tendangan depan pencak silat siswa MTs Rabithatul Ulum. Penelitian ini menyarankan agar melakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan sebisa mungkin model pembelajaran STAD digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani karena siswa dapat saling berkerjasama dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan, selain itu agar melakukan penelitian dengan teknik yang lainnya dalam pencak silat menggunakan model pembelajran STAD.

Kata kunci: model pembelajaran student teams achievement divisions, tendangan depan, pencak silat

 

THE EFFECT OF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION MODELS ON LEARNING OUTCOMES OF KIND DEPAN PENCAK SILAT ENGINEERING LEARNING

 

Abstract

The use of learning models in physical education that are in accordance with the circumstances and needs in the field will greatly assist students in obtaining maximum learning outcomes and facilitate the work of teachers in learning management in the classroom. This study aims to determine the effect of the student teams achievement divisions (STAD) learning model on the learning outcomes of the pencak silat front kick technique of MTs Rabithatul Ulum students. The method used was experimental and used a one-group pretest-posttest design. The sample in this study were 22 MTs students. Rabithatul Ulum, Indramayu Regency using saturated sampling technique. The research instrument used a pencak silat front kick observation sheet. The data analysis technique used a benchmark reference assessment and t-test: paired two sample for means. The results showed that there was an effect of the STAD learning model on the learning outcomes of the students at MTs Rabithatul Ulum. This study suggests conducting further research with a larger number of samples and as much as possible the STAD learning model is used in physical education learning because students can cooperate with each other in achieving the desired learning outcomes, in addition to conducting research with other techniques in pencak silat using STAD learning model.

Keywords: student teams achievement divisions learning model, front kick, pencak silat


 

 

 

 

 

 

 

 

Pendahuluan

Pendidikan adalah proses terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan. Sejalan dengan Undang-Undang Nomor. 2 Tahun 1989 (dalam Sifa, 2018, hlm.1) “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melelui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”.

Didalam pendidikan formal tidak terlepas dari pendidikan jasmani, sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan yang telah disadari oleh banyak kalangan.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses yang berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas fisik yang melibatkan kekuatan fisik dan kekuatan organ tubuh lainnya. Sejalan dengan itu Suherman (dalam Ginanjar, 2016a, hlm. 1) tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan kedalam empat katagori, sebagai berikut: 1) Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ  tubuh seseorag (physical fitness); 2) Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerakan secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillfull); 3) Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan, sikap dan tanggung jawab siswa; 4) Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat. Jadi pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang berkaitan dengan gerak untuk menigkatkan kemampuan melakukan gerakan secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillfull) siswa.

Salah satu materi mata pelajaran pendidikan jasmani di Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang terdapat dalam kurikulum yang berlaku yaitu pencak silat. Pencak silat merupakan gerak dasar beladiri yang terkait pada aturan digunakan dalam belajar dan pertunjukan yang bersumber dari asas kerohanian yang murni guna keselamatan diri. Pencak silat menurut Iskandar (dalam Nasution & Pasaribu, 2017, hlm. 2) pecak merupakan gerak dasar bela diri yang terkait pada aturan dan digunakan dalam belajar serta latihan atau pertunjukan, sedangkan silat adalah gerakan bela diri yang sempurna, bersumber pada asas kerohanian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama.

Menurut Nasution & Pasaribu (2017, hlm. 13-25) mengatakan teknik pencak terdiri dari: 1) belaan yaitu: tangkisan, elakan, dan hindaran; 2) serangan yaitu: pukulan, tendangan, jatuhan, dan kuncian; 3) teknik bawah yaitu: sapuan bawah, sirkel bawah, dan guntingan. Dari teknik tersebut ada beberapa macam tendangan didalam pencak silat diantaranya: tendangan depan, tendangan sabit, tendangan T, tendangan atas, tendangan belakang.

Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan pada siswa kelas VII A MTs Rabithatul Ulum sebanyak 22 orang menunjukan bahwa sebesar 30% atau 7 orang sudah mencapai nilai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) sebesar 75, sedangkan sebesar 70% atau 15 orang belum mencapai KKM. Dari masalah tersebut peneliti menyadari bahwa pembelajaran yang telah dilakukan kurang memenuhi target karena siswa masih banyak di bawah KKM, oleh karena itu peneliti tertarik menggunakan model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) untuk mengatasi masalah tersebut.

Model pembelajaran STAD dikembangkan oleh Slavin (dalam Ginanjar, 2016a, hlm. 22) merupakan bagian dari cooperative learning dimana siswa dalam saat kelas ditempatkan dalam kelompok yang tidak kompetitif (tidak ada persaingan dalam kelompok). Lebih dari itu, Ginanjar (2016a, hlm. 22) mengatakan semua kelompok diberi tugas yang sama, diberi alokasi waktu pengerjaan tugas dengan waktu yang sama yang biasanya lima belas sampai dua puluh menit, guru siap membantu siswa jika mendapatkan kesulitan, dan terakhir setiap tim atau kelompok menunjukan hasil belajarnya baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan yang telah dipelajarinya.

Dalam penggunaan model pembelajaran STAD juga diperkuat oleh berbagai hasil penelitian terdahulu dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Hasil penelitian Satriana (2018) menyimpulkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar pukulan (lurus, samping dan sangkol) pencak silat, terjadi peningkatan melalui implementasi model pembelajaran STAD. Afrizal & Desy (2019) menyimpulkan terdapat pengaruh yang yang signifikan dari model pembelajaran tipe STAD terhadap hasil latihan seni jurus tunggal baku tangan. Kusmanto & Ginanjar (2018) menyimpulkan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan kemampuan pukulan back hand dalam materi pembelajaran tenis meja. Supriyanto, Ginanjar, & Efendy (2019) menyimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran STAD terhadap teknik dasar passing dalam permainan sepak bola siswa Sekolah Dasar. Wadudu, Setiawan, & Mubarok (2019) menyimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran STAD terhadap hasil belajar lari cepat siswa sekolah dasar. Tarwono, Ginanjar, & Mubarok (2016) menyimpulkan model pembelajaran STAD berpengaruh terhadap hasil keterampilan chest pass dalam permainan bola basket.

Dilihat dari pemaparan di atas menujukan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran STAD terhadap teknik tendangan depan pencak silat siswa MTs. Rabithatul Ulum. Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang terdahulu di atas adalah bahwa selain berpengaruh terhadap teknik tendangan depan pencak silat. STAD berpengaruh juga pada hasil belajar pukulan (lurus, samping dan sangkol) pencak silat, teknik dasar passing dalam permainan sepak bola siswa Sekolah Dasar, hasil latihan seni jurus tunggal baku tangan, meningkatkan kemampuan pukulan back hand dalam materi pembelajaran tenis meja.

Berdasarkan permasalahan dan hasil penelitian terdahulu yang belum adanya penelitian yang menggunakan model pembelajaran STAD dalam tendangan depan pencak silat, oleh karena itu penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran STAD terhadap teknik tendangan depan pencak silat siswa MTs. Rabithatul Ulum.

 

Metode

Metode penelitian ekperimen digunakan di dalam penelitian dan menggunakan one-group pretest-posttest design. One-group pretest-posttest design digunakan pada satu kelas dan diberi pretest kemudian treatment lalu diberikan posttest sehingga hasil perlakuan lebih akurat dengan mem-bandingkan keadaan sebelum diberikan perlakuan (Ginanjar, 2019). Treatment model pembelajaran STAD dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan diluar pretest dan  posttest. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 siswa kelas VII A MTs Rabithatul Ulum Kabupaten Indramayu.

Dikarenakan seluruh siswa digunakan sebagai sampel penelitian maka teknik sampel menggunakan sampling jenuh seperti apa yang dinyatakan oleh Ginanjar (2019, hlm. 141) dalam pengambilan sampel menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel ini dilakukan bila populasi kurang dari 30 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi tendangan depan pencak silat (Nasution & Pasaribu, 2017, hlm. 22) yang dapat di lihat pada Tabel 1. Teknik analisis data menggunakan Patokan Acuan Penilaian (PAP) (Ginanjar, Supriadi, & Solihin, 2020, hlm. 13) untuk menentukan KKM yang dapat di lihat pada Tabel 2 dan t-test: paired two sample for means untuk membandingkan hasil pretest dan  posttest dengan menggunakan bantuan aplikasi microsoft excel (Ginanjar, 2016b, hlm. 54).


 

Tabel 1. Lembar Observasi Tendangan Depan Pencak Silat

Tendangan Depan

Pencak Silat

Indikator

Penilaian

Nilai

Posisi sikap pasang dan pandangan lurus kedepan

Posisi sikap pasang dan pandangan lurus kedepan

4

Posisi sikap pasang dan pandangan ke samping kanan

3

Posisi sikap pasang dan pandangan menghadap kekanan dan kekiri

2

Posisi sikap pasang dan pandangan ke bawah

1

Lutut diangkat  terlebih dahulu didepan badan

Lutut diangkat   didepan badan

4

Lutut diangkat  serong ke kanan

3

Lutut diangkat  serong ke kiri

2

Lutut tidak di angkat

1

Posisi badan saat angkatan kaki kanan ataupun kaki kiri dalam keadaan seimbang

Posisi badan saat angkatan kaki kanan ataupu kaki kiri dalam keadaan seimbang

4

Posisi badan saat angkatan kaki kanan ataupu kaki kiri miring ke kiri

3

Posisi badan saat angkatan kaki kanan ataupu kaki kiri miring ke kanan

2

Posisi badan saat angkatan kaki kanan ataupu kaki kiri tidak seimbang

1

Melepaskan kaki kanan ataupun kaki kiri dengan keadaan lurus kedepan

Melepaskan kaki kanan ataupu kaki kiri dengan keadaan lurus kedepan

4

Melepaskan kaki kanan ataupu kaki kiri dengan keadaan tidak lurus kedepan

3

Melepaskan kaki kanan ataupu kaki kiri dengan keadaan serong ke kanan

2

Melepaskan kaki kanan ataupu kaki kiri dengan keadaan menekuk ke bawah

1

Posisi badan saat lepasan kaki kanan ataupun kaki kiri dalam keadaan seimbang

Posisi badan saat lepasan kaki kanan ataupu kaki kiri dalam keadaan seimbang

4

Posisi badan saat lepasan kaki kanan ataupu kaki kiri miring ke samping

3

Posisi badan saat lepasan kaki kanan ataupu kaki kiri jatuh ke depan

2

Posisi badan saat lepasan kaki kanan ataupu kaki kiri jatuh ke belakang

1

Posisi kedua tangan merapat dengan badan

Posisi kedua tangan merapat dengan badan

4

Posisi satu tangan merapat dengan badan

3

Posisi satu tangan menjauh dengan badan

2

Posisi kedua tangan tidak merapat dengan badan

1

Menarik kaki kanan ataupu kaki kiri dengan lutut merapat ke posisi semula

Menarik kaki kanan ataupu kaki kiri dengan lutut merapat ke posisi semula    

4

Menarik kaki kanan ataupu kaki kiri dengan lutut miring ke kanan

3

Menarik kaki kanan ataupu kaki kiri dengan lutut ke bawah

2

Menarik kaki kanan ataupu kaki kiri dengan lutut tidak merapat ke posisi semula    

1

Posisi badan saat lutut merapat seimbang

Posisi badan saat lutut merapat seimbang

4

Posisi badan saat lutut merapat tidak seimbang

3

Posisi badan saat lutut merapat miring ke samping

2

Posisi badan saat lutut merapat jatuh ke belakang

1

Posisi kedua tangan didepan dada

Posisi kedua tangan didepan dada

4

Posisi satu tangan didepan dada

3

Posisi satu tangan lurus ke bawah

2

Posisi kedua tangan lurus kebawah

1

Kembali kesikap pasang dalam keadaan seimbang

Kembali kesikap pasang dalam keadaan seimbang

4

Kembali kesikap pasang dalam keadaan miring kesamping kiri

3

Kembali kesikap pasang dalam keadaan miring ke depan

2

Kembali kesikap pasang dalam keadaan jatuh kebelakang

1

 

Tabel 2. Patokan Acuan Penilaian

Presentase Ketuntasan

Rentang Nilai

Nilai

100%

40

100

95%

39 – 38

95

90%

37 – 36

90

85%

35 – 34

85

80%

33 – 32

80

75%

31 – 30

75

70%

29 – 28

70

65%

27 – 26

65

60%

25 – 24

60

55%

23 – 22

55

50%

21 – 20

50

45%

19 – 18

45

40%

17 – 16

40

35%

15 – 14

35

30%

13 – 12

30

25%

11 – 10

25

20%

9 – 8

20

15%

7 – 6

15

10%

5 – 4

10

5%

3 – 2

5

0%

1 – 0

0

 

Tabel 3. Hasil Perhitungan  t-Test: Paired Two Sample for Means

 

Posttest

Pretest

Mean

80,45

59,55

Variance

37,88

75,97

Observations

22

22

Pearson Correlation

0,293

Hypothesized Mean Difference

0

Df

21

t Stat

10,80

P(T<=t) one-tail

0,00

t Critical one-tail

1,72

P(T<=t) two-tail

0,00

t Critical two-tail

2,08

 

 


Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran STAD terhadap teknik tendangan depan pencak silat siswa MTs. Rabithatul Ulum yang dapat di lihat pada Tabel 3, yang mana nilai thitung = 10,80 dan P value = 0,00 yang berarti 0,00 < 0,05.

Penelitian ini memberikan dukungan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran STAD dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani (Afrizal & Desy, 2019; Kusmanto & Ginanjar, 2018; Satriana, 2018; Supriyanto et al., 2019; Tarwono et al., 2016; Wadudu et al., 2019; Setiawan et al., 2020; Setiawan, Yudiana, & Ugelta, 2014). Selain itu penelitian ini memberikan gambaran baru bahwa dengan menggunakan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar tendangan depan pencak silat.

Pelaksanaan model pembelajaran STAD yang dalam prosesnya pembelajarannya menggunakan kerjasama kelompok dan adanya tes pertama, kemudian latihan bersama kelompok agar pada tes kedua hasil belajar nya dapat melebih tes pertama. Pada tahap ini terlihat beberapa siswa ketika melakukan latihan bersama dengan kelompoknya mengalami kesulitan pada saat melakukan lepaskan kaki kanan ataupun kaki kiri dengan keadaan lurus kedepan dengan posisi badan seimbang dan terlihat teman kelompoknya membantu siswa tersebut dengen saling mengajari satu dengan yang lainnya,  karena dengan menggunakan model pembelajaran student teams-achievement divisions (STAD) siswa beserta dengan kelompoknya akan mencari dan membahas strategi untuk melakukan teknik tendangan depan pencak silat secara bersama. Ini sesuai dengan pendapat Kusmanto, T., & Ginanjar, A. (2018) model pembelajaran student team-achievement divisions (STAD) dapat meningkatkan keterampilan siswa baik itu secara individu maupun kelompok.

Oleh karena itu, dengan model pembelajaran student teams-achievement divisions (STAD) diharapkan siswa tidak hanya belajar tetapi juga memiliki rasa saling kerjasama, saling menghargai dan saling memotivasi sesama teman dalam kelompoknya, sehingga siswa tidak merasa jenuh karena sesama anggota kelompok saling membantu pada saat latihan pertama dan latihan kedua. sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh  Supriyanto, Ginanjar, A., & Efendy, F. (2019). bahwa Model pembelajaran STAD diharapkan siswa mempunyai wawasan tidak hanya dalam hal belajar tetapi tetapi juga memiliki rasa saling membantu sesama teman dalam kelompoknya, sehingga siswa tidak merasa jenuh karena sesama anggota kelompok saling mem-bantu dan siswa juga bisa menumbuhkan rasa saling menghargai dan saling memotivasi sesama teman.

Dengan proses pembelajaran yang demikian tersebut diharapkan bisa mengembangkan kemampuan siswa pada saat tes ke dua. agar pada tes kedua hasil belajar nya dapat melebihi tes pertama. Ini sesuai dengan pendapat Slavin (Ginanjar, 2016a, hlm. 22) bahwa “STAD ini merupakan bagian dari cooperative learning dimana siswa dalam satu kelas ditempatkan dalam kelompok yang tidak kompetitif (tidak ada persaingan dalam kelompok)”.

Sehingga hasil penelitian ini dapat mendukung sesuai denga napa yang terkandung dalam Permendikbud No. 68 Tahun 2013 berkaitan dengan Kompetensi Dasar (KD) yang mengatakan bahwa siswa harus menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

 

Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan yang telah dilakukan analisi maka penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran STAD terhadap teknik tendangan depan pencak silat siswa MTs. Rabithatul Ulum.

Penelitian ini menyarankan agar melakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan sebisa mungkin model pembelajaran STAD digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani karena siswa dapat saling berkerjasama dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan, selain itu agar melakukan penelitian dengan teknik yang lainnya dalam pencak silat menggunakan model pembelajran STAD.

 

Daftar Pustaka

Afrizal, & Desy, R. (2019). Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Tipe STAD Terhadap Penguasaan Seni Jurus Tunggal Baku Tangan Kosong. Jurnal Performa, 4(2), 168–180.

Ginanjar, A. (2016a). Implementasi Praktis Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Indramayu: Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu.

Ginanjar, A. (2016b). Statistika dalam Pendidikan Jasmani: Aplikasi Microsoft Excel. Indramayu: Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu.

Ginanjar, A. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Indramayu: Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu.

Ginanjar, A., Supriadi, D., & Solihin, A. O. (2020). Metode Penelitian Tindakan Kelas dalam Pendidikan Jasmani. Cimahi: STKIP Pasundan Press.

Kusmanto, T., & Ginanjar, A. (2018). Upaya Peningkatan Kemampuan Pukulan Backhand Menggunakan Model Pembelajaran Student Team Achivement- Divisions. Jurnal Kependidikan Jasmani Dan Olahraga, 2(2), 48–57.

Nasution, F. H., & Pasaribu, F. S. (2017). Buku Pintar Pencak Silat Untuk Pelajar, Atlet & Semua Orang. Jakarta: Anugerah.

Permendikbud No. 68. (2013). Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Satriana, I. M. S. (2018). Implementasi Kooperatif STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Teknik Dasar Pukulan Pencak Silat. Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan, 6(1), 20–27.

Setiawan, A., Yudiana, Y., & Ugelta, S. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Senam Lantai Siswa SD. Tesis. Bandung: Program Studi Pendidikan Olahraga Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Setiawan, A., Yudiana, Y., Ugelta, S., Oktriani, S., Budi, D. R., & Listiandi, A. D. (2020). Hasil Belajar Pendidikan Jasmani dan Olahraga Siswa Sekolah Dasar: Pengaruh Keterampilan Motorik (Tinggi) dan Model Pembelajaran (Kooperatif). TEGAR: Journal of Teaching Physical Education in Elementary School, 3(2), 59–65. https://doi.org/10.17509/tegar.v3i2.24513

Sifa, I. K. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Example Non-Example Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV Di Mi Raudlatus Shibyan Krangkeng Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indrmayu. Skripsi. Indramayu: STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu.

Supriyanto, Ginanjar, A., & Efendy, F. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Division Terhadap Teknik Dasar Passing Sepakbola. Jurnal Kependidikan Jasmani Dan Olahraga, 3(1), 46–51.

Tarwono, Ginanjar, A., & Mubarok, M. Z. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions Terhadap Hasil Keterampilan Chest Pass Dalam Permainan Bola Basket. Jurnal Olahraga, 2(2), 1–8.

Wadudu, H., Setiawan, A., & Mubarok, M. Z. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions Terhadap Hasil Belajar Lari Cepat Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Kependidikan Jasmani Dan Olahraga, 3 (1), 8–16.

 

Adib, W. (2021). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK TENDANGAN DEPAN PENCAK SILAT. Jurnal Kependidikan Jasmani Dan Olahraga2(1), 22–29. Retrieved from


https://ejournal.stkipnu.ac.id/index.php/JKJO/article/view/115

PROFIL SMP PIJAR

  “SMP PIJAR” KEDUNGWUNGU KRANGKENG INDRAMAYU JAWA BARAT   MUQODDIMAH           Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penya...